Apa itu Fisioterapi?
Menurut KEPMENKES 1369
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Menurut KEPMENKES 1369
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Nah sekarang kalian
sudah tau kan fisioterapi itu apa, lanjut beberapa teknik ataupun cara yang
bisa dilakukan seorang fisioterapis kepada pasien mereka. Beberapa teknik
fisioterapi yang sering dipergunakan meliputi :
1. Exercise therapy
(Terapi
latihan)
Teknik fisioterapi ini paling sering digunakan karena latihannya dapat
dilakukan secara pasif ataupun aktif. Latiihan aktif artinya pasien bisa
mengontrol sendiri gerakannya tanpa bantuan dari orang lain sedangkan latihan
pasif adalah gerakan yang dilakukan pasien dengan bantuan ahli fisioterapi. Terapi latihan
dapat dilakukan pada fase rehabilitasi berbagai jenis kelainan seperti stroke, penggantian
sendi maupun penuaan.
2.
Manipulation/
Manual therapy.
Teknik ini
meliputi terapi gerak dan massage (pijat). Manipulation therapy terutama
ditujukan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
3.
Thermotherapy (Heat therapy
/ Terapi Panas).
Thermotherapy merupakan terapi
dengan menggunakan suhu panas. Udara lembab yang hangat dapat dipergunakan
untuk mengurangi kekakuan dan nyeri otot. Heat therapy dapat dilakukan
dengan mempergunakan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan kantung
panas (hot packs), handuk hangat, botol air panas, alat ultrasound,
alat infra-red dan bak parafin cair.
4.
Coldtherapy (Terapi Dingin).
Aplikasi dingin
pada area radang dapat mengurangi kepekaan syaraf yang pada gilirannya akan
mengurangi rasa nyeri. Metode ini paling sering dipergunakan pada keadaan akut
sebagai bagian dari sistem RICE (Rest-Ice-Compression-Elevation). Metode
ini dapat dilakukan dengan mempergunakan es atau sprai vapocoolant.
5.
Electrotherapy
Electrotherapy merupakan terapi
dengan mempergunakan impuls listrik untuk menstimulasi saraf motorik ataupun saraf
sensorik. Salah satu jenis electrotherapy yang sering dipergunakan untuk
pengobatan adalah transcutaneous electro nerve stimulation (TENS).
6.
Iontophoresis dan Phonophoresis
Ionthoporesis merupakan usaha
memasukkan obat dalam jaringan dengan mempergunakan bantuan arus listrik
sedangkan phonophoresis merupakan usaha memasukkan obat dalam jaringan
dengan mempergunakan bantuan ultrasound. Metode ini sering digunakan
untuk menangani nyeri leher, nyeri punggung dan radang sendi.
Spesialisasi fisioterapi
yaitu fisioterapi musculoskeletal, neurologi, cardiovaskuler pulmonal, geniatri,
pediatri, geniatri, olahraga, intergumen dan manajemen isu. Namun, yang kita
bahas sekarang terfokus pada terapi
gangguan musculoskeletal.
Apa itu Fisioterapi Musculoskeletal?
Fisioterapi
musculoskeletal (orthopaedic) bertujuan untuk mendiagnosis dan menangani
gangguan musculoskeletal. Beberapa modalitas yang dipergunakan meliputi exercise
therapy (latihan kekuatan, kontrol,fleksibilitas dan ketahanan, manual
therapy, soft tissue massage, cryotherapy, heattherapy,
iontophoresis, phonophoresiss dan electrotherapy. Gangguan musculoskeletal
yang dapat terjadi pada anak secara congenital (yang terjadi pada proses
kelahiran) yang dapat ditangani dengan fisioterapi antara lain keterlambatan
perkembangan, cerebral palsy, distrofi otot, skoliosis, nyeri dan kelemahan
otot tungkai.
Fisioterapi
terutama ditujukan untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh gangguan
fisiologis. Aspek fisiologis yang sering menyertai nyeri adalah kerusakan
jaringan, pengurangan jangkauan gerak (range of motions), radang
(inflamasi), anoxia/iskemia (gangguan aliran darah) serta pembengkakan (edema).Beberapa
keadaan yang dapat diatasi dengan fisioterapi antara lain adalah :
a. Nyeri
punggung
Nyeri punggung
merupakan gangguan yang sering memerlukan penanganan fisioterapi. Penyebabnya
antara lain: herniasi diskus, scatia, gangguan penurunan fungsi
tulang.
Gambar
1. Hernia Diskus Intervertebralis
Video 1. Penanganan Nyeri Punggung oleh Fisioterapi
b. Nyeri leher.
Nyeri leher yang
terjadi dapat berupa whisplash atau syaraf terjepit di tulang
leher dapat menyebabkan nyeri leher.
c. Nyeri lutut.
Nyeri lutut yang
terjadi antara lain berupa cedera pada anterior cruciate ligamen (ACL)
yang merupakan cedera lutut pada olahraga yang paling sering terjadi.
Cedera pada menisci (cartilage pads) juga sering terjadi.
Gambar 2. Anterior
cruciate ligament
d. Radang Sendi (Arthritis)
Radang sendi
(arthritis) yang
sering terjadi meliputi osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Kondisi ini sering terjadi di tangan, jari, lutut, dan pinggang.
e. Nyeri bahu.
Nyeri bahu yang
sering terjadi antara lain meliputi bahu membeku (frozen shoulder)
adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan kaku sendi bahu yang
berakibat berkurangnya keleluasaaan gerak dari bahu tersebut.
Gambar 3. Frozen
Shoulder (Adhesive Capsulitis)
f. Tendinitis
(Radang tendon).
Penyebab yang
umum terjadi pada tendinitis adalah penggunaan yang berlebihan. Daerah
yang sering mengalami bursitis adalah tangan, siku, dan lutut.
g. Nyeri siku.
Nyeri siku yang
sering terjadi disebabkan oleh tendinitis. Bentuk nyeri siku dapat
berupa sebagai tennis elbow (lateral epicondylitis) ketika
terjadi cedera pada tendon bagian luar dan golfer elbow (medial
epicondylitis) ketika terdapat cedera pada tendon bagian dalam.
h. Bursitis (Radang Bursa).
Bursa merupakan
cairan antara tendon dan tulang yang memiliki fungsi sebagai pelapis untuk merngurangi
gesekan antara jaringan yang ada di dalam tubuh. Terdapat 160 bursa di dalam
tubuh, letaknya terdapat pada sekitar lengan,siku, punggung dan lutut. Biasanya
bursitis terletak di lengan.
i. Gangguan
sendi temporomandibular (sendi rahang).
Sendi
temporomandibular menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak. Sendi ini lebih
banyak digunakan daripada sendi yang lainnya pada tubuh sehingga sering
mengalami gangguan.
Apa saja alat yang digunakan saat terapi musculoskeletal?
Beberapa alat
yang sering digunakan saat terapi musculoskeletal .
1.
ULTRASOUND
Ultrasound
sangat bermanfaat dalam terapi
gangguan
musculoskeletal. Alat ini merupakan modalitas fisioterapi yang pemanfaatannya dengan
menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah. Gelombang
suara ini disalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah,gelombang suara
tersebut menembus ke otot sehingga otot menjadi hangat dan otot relaks, oleh
karena itu gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang
mengalami ketegangan dan kekakuan. Beberapa penyakit yang sering ditangani
dengan menggunakan ultrasound, yaitu Herniasi
diskus yang merupakan keadaan bocornya cairan diskus intervertebral sehingga
dapat menjepit saraf spinal. Pada keadaan ini, terapi ultrasound ditujukan
pada spasme otot yang dipersarafi. Bursitis
(peradangan bursa yang merupakan kantong berisi vcairan yang berada diantara tendon dan tulang. Tendinitis (peradangan
tendon)
Gambar 4. Ultrasound
2.
Transcutaneous electro nerve stimulation (TENS)
Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui
permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri.• Nyeri punggung Nyeri punggung
dapat disebabkan oleh sprain atau strain. Teknik yang sering
dipergunakan adalah transcutaneous electro nerve stimulation (TENS) yang
dapat mengurangi spasme dan nyeri yang disebabkan oleh fraktur vertebrae yang disebabkan oleh
osteoporosis • Nyeri leher Jenis nyeri
leher yang sering terjadi adalah dikarenakan cedera whisplash Pada
keadaan ini terapi listrik dapat digunakan
untuk
mengurangi nyeri.•
Nyeri
sendi Sebagian
besar orang pernah mengalami nyeri sendi. Nyeri tersebut dapat terjadi akibat keadaan akut maupun
kronis. Beberapa contoh
keadaan
sendi yang dapat diterapi dengan terapi listrik adalah Arthritis (radang
sendi), Gangguan persendian temporo mandibular , Tendinitis (peradangan
tendon)
Gambar 5. Transcutaneous electro nerve stimulation
(TENS)
DAFTAR PUSTAKA
Arovah, Novita
Intan.2010. Dasar – dasar Fisioterapi
Pada Cedera Olahraga. Yogyakarta
FISIOTERAPI