Jumat, 05 Desember 2014

FISIOTERAPI

Apa itu Fisioterapi?

Menurut KEPMENKES 1369
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

Nah sekarang kalian sudah tau kan fisioterapi itu apa, lanjut beberapa teknik ataupun cara yang bisa dilakukan seorang fisioterapis kepada pasien mereka. Beberapa teknik fisioterapi yang sering dipergunakan meliputi :
1.      Exercise therapy (Terapi latihan)
Teknik fisioterapi ini paling sering digunakan karena latihannya dapat dilakukan secara pasif ataupun aktif. Latiihan aktif artinya pasien bisa mengontrol sendiri gerakannya tanpa bantuan dari orang lain sedangkan latihan pasif adalah gerakan yang dilakukan pasien dengan bantuan ahli fisioterapi. Terapi latihan dapat dilakukan pada fase rehabilitasi berbagai jenis kelainan seperti stroke, penggantian sendi maupun penuaan.
2.       Manipulation/ Manual therapy.
Teknik ini meliputi terapi gerak dan massage (pijat). Manipulation therapy terutama ditujukan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
3.      Thermotherapy (Heat therapy / Terapi Panas).
Thermotherapy merupakan terapi dengan menggunakan suhu panas. Udara lembab yang hangat dapat dipergunakan untuk mengurangi kekakuan dan nyeri otot. Heat therapy dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan kantung panas (hot packs), handuk hangat, botol air panas, alat ultrasound, alat infra-red dan bak parafin cair.
4.      Coldtherapy (Terapi Dingin).
Aplikasi dingin pada area radang dapat mengurangi kepekaan syaraf yang pada gilirannya akan mengurangi rasa nyeri. Metode ini paling sering dipergunakan pada keadaan akut sebagai bagian dari sistem RICE (Rest-Ice-Compression-Elevation). Metode ini dapat dilakukan dengan mempergunakan es atau sprai vapocoolant.
5.      Electrotherapy
Electrotherapy merupakan terapi dengan mempergunakan impuls listrik untuk menstimulasi saraf motorik ataupun saraf sensorik. Salah satu jenis electrotherapy yang sering dipergunakan untuk pengobatan adalah transcutaneous electro nerve stimulation (TENS).
6.      Iontophoresis dan Phonophoresis
Ionthoporesis merupakan usaha memasukkan obat dalam jaringan dengan mempergunakan bantuan arus listrik sedangkan phonophoresis merupakan usaha memasukkan obat dalam jaringan dengan mempergunakan bantuan ultrasound. Metode ini sering digunakan untuk menangani nyeri leher, nyeri punggung dan radang sendi.





Spesialisasi fisioterapi yaitu fisioterapi musculoskeletal, neurologi, cardiovaskuler pulmonal, geniatri, pediatri, geniatri, olahraga, intergumen dan manajemen isu. Namun, yang kita bahas sekarang terfokus pada  terapi gangguan musculoskeletal.
Apa itu Fisioterapi Musculoskeletal?
Fisioterapi musculoskeletal (orthopaedic) bertujuan untuk mendiagnosis dan menangani gangguan musculoskeletal. Beberapa modalitas yang dipergunakan meliputi exercise therapy (latihan kekuatan, kontrol,fleksibilitas dan ketahanan, manual therapy, soft tissue massage, cryotherapy, heattherapy, iontophoresis, phonophoresiss dan electrotherapy. Gangguan musculoskeletal yang dapat terjadi pada anak secara congenital (yang terjadi pada proses kelahiran) yang dapat ditangani dengan fisioterapi antara lain keterlambatan perkembangan, cerebral palsy, distrofi otot, skoliosis, nyeri dan kelemahan otot tungkai.
Fisioterapi terutama ditujukan untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh gangguan fisiologis. Aspek fisiologis yang sering menyertai nyeri adalah kerusakan jaringan, pengurangan jangkauan gerak (range of motions), radang (inflamasi), anoxia/iskemia (gangguan aliran darah) serta pembengkakan (edema).Beberapa keadaan yang dapat diatasi dengan fisioterapi antara lain adalah :
a. Nyeri punggung
Nyeri punggung merupakan gangguan yang sering memerlukan penanganan fisioterapi. Penyebabnya antara lain: herniasi diskus, scatia, gangguan penurunan fungsi tulang.

                                              Gambar 1. Hernia Diskus Intervertebralis
                                           


                                     Video 1. Penanganan Nyeri Punggung oleh Fisioterapi

b. Nyeri leher.
Nyeri leher yang terjadi dapat berupa whisplash atau syaraf terjepit di tulang leher dapat menyebabkan nyeri leher.

c. Nyeri lutut.
Nyeri lutut yang terjadi antara lain berupa cedera pada anterior cruciate ligamen (ACL) yang merupakan cedera lutut pada olahraga yang paling sering terjadi. Cedera pada menisci (cartilage pads) juga sering terjadi.

                                                 Gambar 2. Anterior cruciate ligament

d. Radang Sendi (Arthritis)
Radang sendi (arthritis) yang sering terjadi meliputi osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Kondisi ini sering terjadi di tangan, jari, lutut, dan pinggang.

e. Nyeri bahu.
Nyeri bahu yang sering terjadi antara lain meliputi bahu membeku (frozen shoulder) adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan kaku sendi bahu yang berakibat berkurangnya keleluasaaan gerak dari bahu tersebut.


                                          Gambar 3. Frozen Shoulder (Adhesive Capsulitis)


f. Tendinitis (Radang tendon).
Penyebab yang umum terjadi pada tendinitis adalah penggunaan yang berlebihan. Daerah yang sering mengalami bursitis adalah tangan, siku, dan lutut.

g. Nyeri siku.
Nyeri siku yang sering terjadi disebabkan oleh tendinitis. Bentuk nyeri siku dapat berupa sebagai tennis elbow (lateral epicondylitis) ketika terjadi cedera pada tendon bagian luar dan golfer elbow (medial epicondylitis) ketika terdapat cedera pada tendon bagian dalam.

h. Bursitis (Radang Bursa).
Bursa merupakan cairan antara tendon dan tulang yang memiliki fungsi sebagai pelapis untuk merngurangi gesekan antara jaringan yang ada di dalam tubuh. Terdapat 160 bursa di dalam tubuh, letaknya terdapat pada sekitar lengan,siku, punggung dan lutut. Biasanya bursitis terletak di lengan.
i. Gangguan sendi temporomandibular (sendi rahang).
Sendi temporomandibular menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak. Sendi ini lebih banyak digunakan daripada sendi yang lainnya pada tubuh sehingga sering mengalami gangguan.

Apa saja alat yang digunakan saat terapi musculoskeletal?
Beberapa alat yang sering digunakan saat terapi musculoskeletal .
1.      ULTRASOUND
Ultrasound sangat bermanfaat dalam terapi
gangguan musculoskeletal. Alat ini merupakan modalitas fisioterapi yang pemanfaatannya dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah. Gelombang suara ini disalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah,gelombang suara tersebut menembus ke otot sehingga otot menjadi hangat dan otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang mengalami ketegangan dan kekakuan. Beberapa penyakit yang sering ditangani dengan menggunakan ultrasound, yaitu Herniasi diskus yang merupakan keadaan bocornya cairan diskus intervertebral sehingga dapat menjepit saraf spinal. Pada keadaan ini, terapi ultrasound ditujukan pada spasme otot yang dipersarafi. Bursitis (peradangan bursa yang merupakan kantong berisi vcairan yang berada  diantara tendon dan tulang. Tendinitis (peradangan tendon)




                                                          Gambar 4. Ultrasound


2.      Transcutaneous electro nerve stimulation (TENS)
Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri.Nyeri punggung Nyeri punggung dapat disebabkan oleh sprain atau strain. Teknik yang sering dipergunakan adalah transcutaneous electro nerve stimulation (TENS) yang dapat mengurangi spasme dan nyeri yang disebabkan oleh fraktur vertebrae yang disebabkan oleh osteoporosis Nyeri leher Jenis nyeri leher yang sering terjadi adalah dikarenakan cedera whisplash Pada keadaan ini terapi listrik dapat digunakan untuk mengurangi nyeri.Nyeri sendi Sebagian besar orang pernah mengalami nyeri sendi. Nyeri tersebut dapat terjadi akibat keadaan akut maupun kronis. Beberapa contoh keadaan sendi yang dapat diterapi dengan terapi listrik adalah Arthritis (radang sendi), Gangguan persendian temporo mandibular , Tendinitis (peradangan tendon)


                                   Gambar 5. Transcutaneous electro nerve stimulation (TENS)


DAFTAR PUSTAKA

Arovah, Novita Intan.2010. Dasar – dasar Fisioterapi Pada Cedera Olahraga. Yogyakarta